Kamis, 16 Agustus 2018
ROBOT FOREX NO LOSS
Kekalahan seringkali kenyataannya menyakitkan. Apalagi “kekalahan” yang terjadi kala jurangan mengerjakan jual/beli di mata uang asing trading, alias loss. Tentu saja, sebab itu bermakna boss kehilangan sejumlah uang ditelan pasar. Puguh enggak ihwal yg menggembirakan.
Tapi jurangan juga puguh ada kalanya mendengar kalimat stimulan semacam ini, “Orang yang hebat tidaklah orang yg nggak tahu gagal, melainkan orang yang selamanya bisa bangkit tiap kali mendapatkan kegagalan.”
Jadi, kamu enggak wajib berkecil hati kalo sekali-dua kali mendapatkan kerugian. Yg memutuskan apakah kamu bakal pergi sebagai pemenang dgn kata lain pecundang adalah dengan jalan apa bimbingan bro/sis membimbing dengan menerima “pukulan demi pukulan” setelah itu dgn arahan tertentu mengubahnya berubah kemenangan yg gemilang. Ya, trading emang sebagaimana itu. Tdk Semua kali loss adalah problem yang sangat biasa.
Puguh saja, bagi memutarbalikkan suasana bukanlah keadaan yang dpt dilakukan dengan cara instan. Diperlukan pengetahuan, kesabaran bersama kedisiplinan yg semata-mata disamping – pasti saja – kekuatan modal yang memadai.
Berikut adalah tidak semua persoalan yg harus pembaca fokus selaku bekal dlm daya menjadi “kekalahan” menjadi “kemenangan”.
ROBOT FOREX NO LOSS
Kekeliruan lumrah yg kadang kala dilakukan seorang trader ialah membiarkan pikirannya dikuasai perasaan “dendam” sesudah mengalami kerugian. Ia pengen secepatnya membalas kekalahan yg baru saja ia alami, hingga ia dengan tergesa-gesa buru-buru mencari-cari peluang utk lagi membuka posisi.
Kekalahan benar-benar menyakitkan, tapi agan perlu sadar bahwa masing-masing dekrit perlu dilakukan dgn kepala dingin. Dari pengetahuan kami, sulit bagi dpt tetap obyektif dlm mengambil keputusan dlm transaksi trading kalo keadaan kita sedang emosional. anda hendak cenderung melewatkan sebagian poin primer dlm ulasan agan sebab tidak hendak tertinggal potensi beserta pengen secepatnya “membayar” kekalahan bro/sis barusan. Ini berbahaya, karena bila demikian lalu besar berkesempatan kamu hendak lagi memperoleh loss serta makin lama membebani pendirian beserta perasaan Anda.
Maka langkah yang paling tepat yakni selekasnya menutup instrumen trading boss selepas mengalami kerugian. jurangan baru boleh kembali bertarung kalau tekor yang sudah selanjutnya enggak lagi terbayang saat agan kepingin melaksanakan transaksi.
ROBOT FOREX NO LOSS
Atur Ulang Trading Plan
Dalam masalah ini, yang butuh diatur ulang ialah pembatasan ancaman dalam setiap transaksi. K'Lo jurangan sudah menetapkan resiko per jual/beli – misalnya – ialah 5%, maka pakekan juga 5% tsb dari posisi modal terakhir yang agan miliki.
Dgn demikian tampak bahwa lama kelamaan gede modal Anda, “cadangan peluru” anda juga hendak semakin banyak. Terlihat pula bahwa makin lama kecil modal, bagi bisa transaksi trading dengan nyaman, ancaman per transaksi justru makin lama gede (10% versus 5%).
ROBOT FOREX NO LOSS
Evaluasi Transaksi
Seringkali kita menjumpai tekor karena kekeliruan kita menginterpretasi chart, signal yg muncul dari sistem trading, atau lebih-lebih kekeliruan menghitung position size. Buat itu, ada baiknya bro/sis memperbuat pertimbangan apa yang menimbulkan kamu mengalami kerugian.
Apakah jurangan telah menjalani trading plan dgn baik? Apakah bro/sis telah benar-benar mengerjakan check & re-check pd sinyal yang dilayangkan oleh metode trading? Apakah kamu sudah benar-benar menghitung kans resiko? Apakah ada kabar yg mempengaruhi pasar dengan cara signifikan?
Pertanyaan-pertanyaan itu nanti akan menjelma dasar untuk agan bagi menilai apakah loss yang bro/sis alami adalah good loss dgn kata lain bad loss. Kalo bro/sis sudah melakukan semuanya dgn benar tapi konstan loss juga, maka itu emang yaitu area dari rawan trading yg – sekali lagi – amat lumrah terjadi. Dengan terbiasa menjalani evaluasi, boss justru hendak dpt meninggikan kapasitas transaksi trading Anda.
Jadi, apakah agan baru saja menjumpai “kekalahan”? Jangan khawatir, sanggup jadi itu akan berubah awal langkah kemenangan. Kukuh semangat.
