Selasa, 09 Oktober 2018
FOREX SEMINAR HAMBURG
Kekalahan kadang-kadang memang menyakitkan. Apalagi “kekalahan” yg terjadi tempo kamu melakukan transaksi di forex trading, dengan kata lain loss. Puguh saja, sebab itu berarti anda kehilangan sejumlah uang ditelan pasar. Tentu tak perihal yang menggembirakan.
Namun boss juga pasti sesekali mendengar kalimat semangat semacam ini, “Orang yg hebat bukanlah orang yg tidak tahu gagal, tetapi orang yang selalu bisa bangkit tiap kali menerima kegagalan.”
Jadi, agan tak harus berkecil hati bila sekali-dua kali menerima kerugian. Yg memastikan apakah pembaca hendak meninggalkan bagaikan pemenang dengan kata lain pecundang yakni gimana teknik jurangan mendidik serta menerima “pukulan demi pukulan” lantas dengan sistem tertentu mengubahnya menjelma kemenangan yang gemilang. Ya, transaksi trading sebenarnya sebagaimana itu. Tdk Semua kali loss adalah keadaan yg sangat biasa.
Puguh saja, buat memutarbalikkan keadaan tidaklah masalah yang dapat dilakukan secara instan. Diperlukan pengetahuan, kesabaran dan kedisiplinan yg cuma selain – puguh saja – kekuatan modal yg memadai.
Berikut yakni beberapa ihwal yg kudu jurangan perhatikan bagaikan bekal dalam daya menjadi “kekalahan” berubah “kemenangan”.
FOREX SEMINAR HAMBURG
Kesalahan jamak yang sekali waktu dilakukan seorang trader adalah membiarkan pikirannya dikuasai perasaan “dendam” selesai mengalami kerugian. Ia ingin secepatnya membalas kekalahan yg baru saja ia alami, maka ia dgn tergesa-gesa ekspres mencari-cari prospek untuk lagi membuka posisi.
Kekalahan benar-benar menyakitkan, tetapi bapak/ibu butuh sadar bahwa tiap sikap perlu dilakukan dgn kepala dingin. Dari experiance kami, pelik bagi mampu senantiasa obyektif dlm mengambil kesimpulan dalam transaksi trading kalau kondisi kita sedang emosional. agan akan mengarah melewatkan tidak semua poin bermanfaat dlm studi agan krn tak mau tertinggal kesempatan beserta ingin secepatnya “membayar” kekalahan anda barusan. Ini berbahaya, krn k'lo demikian maka besar berkesempatan agan akan kembali mengalami tekor bersama lama kelamaan membebani perasaan bersama perasaan Anda.
Dan Sampai-Sampai langkah yg sangat tepat yaitu ekspres menutup peranti transaksi trading boss setelah memperoleh kerugian. bapak/ibu baru boleh lagi bertarung bila loss yang sudah lantas tidak lagi terbayang tatkala anda pengen menjalani transaksi.
FOREX SEMINAR HAMBURG
Atur Ulang Transaksi Trading Plan
Dlm soal ini, yg wajib diatur ulang adalah pembatasan bahaya dlm tiap transaksi. Jika kamu udah menetapkan resiko per transaksi – ibaratnya – adalah 5%, maka gunakan juga 5% tersebut dari lokasi modal terakhir yg pembaca miliki.
Dengan demikian terlihat bahwa lama kelamaan besar modal Anda, “cadangan peluru” kamu juga bakal lama kelamaan banyak. Terlihat pula bahwa makin lama kecil modal, utk dpt trading dgn nyaman, bahaya per jual/beli justru semakin gede (10% versus 5%).
FOREX SEMINAR HAMBURG
Evaluasi Transaksi
Kadang-Kadang kita menjumpai loss krn kekeliruan kita menginterpretasi chart, signal yg muncul dari bimbingan trading, atau lebih-lebih kesalahan menghitung position size. Buat itu, ada baiknya bapak/ibu menjalankan penilaian apa yang menghasilkan bapak/ibu menemukan kerugian.
Apakah pembaca telah mengerjakan transaksi trading plan dengan baik? Apakah agan sudah sungguh-sungguh menjalankan check & re-check pada sinyal yg diberikan oleh langkah trading? Apakah bro/sis telah benar-benar menghitung prospek resiko? Apakah ada informasi yg mempengaruhi market scr signifikan?
Pertanyaan-pertanyaan itu nanti bakal berubah tumpuan bakal anda bakal menghitung apakah tekor yg boss alami yaitu good loss atau bad loss. Jika agan telah menjalani semuanya dengan benar tetapi konstan loss juga, lalu itu benar-benar adalah bagian dari bahaya trading yg – sekali lagi – sangat lazim terjadi. Dgn terbiasa mengerjakan evaluasi, bapak/ibu justru akan mampu meninggikan penguasaan transaksi trading Anda.
Jadi, apakah kamu baru saja memperoleh “kekalahan”? Jangan khawatir, dapat jadi itu hendak menjadi awal langkah kemenangan. Teguh semangat.
