Rabu, 07 November 2018
ROBOT FOREX.COM
Kekalahan kadang-kadang benar-benar menyakitkan. Apalagi “kekalahan” yg terjadi tempo boss mengerjakan transaksi di mata uang asing trading, alias loss. Tentu saja, krn itu bermakna agan kehilangan sejumlah uang ditelan pasar. Puguh bukan kondisi yang menggembirakan.
Tetapi bro/sis juga tentu kerap mendengar kalimat stimulan semacam ini, “Orang yg hebat bukanlah orang yang enggak sempat gagal, melainkan orang yang selalu dapat bangkit tiap kali menerima kegagalan.”
Jadi, jurangan nggak butuh berkecil hati bila sekali-dua kali mendapatkan kerugian. Yg menentukan apakah pembaca akan pergi sebagai pemenang dengan kata lain pecundang yakni dengan teknik apa bimbingan jurangan mengarahkan dengan menerima “pukulan demi pukulan” kemudian dgn aneka tips tertentu mengubahnya berubah kemenangan yang gemilang. Ya, trading emang serupa itu. Tdk Semua kali loss ialah soal yg sangat biasa.
Tentu saja, untuk memutarbalikkan situasi bukanlah hal yg dpt dilakukan dengan cara instan. Diperlukan pengetahuan, kesabaran dengan kedisiplinan yg hanya disamping – pasti saja – kekuatan kapital yang memadai.
Berikut merupakan nggak semua kondisi yg kudu jurangan fokus sbg bekal dalam upaya menjelma “kekalahan” berubah “kemenangan”.
ROBOT FOREX.COM
Kesalahan umum yang terkadang dilakukan seorang trader merupakan membiarkan pikirannya dikuasai perasaan “dendam” selesai menjumpai kerugian. Ia kepingin ekspres membalas kekalahan yang baru saja ia alami, lalu ia dengan tergesa-gesa selekasnya mencari-cari peluang bakal lagi membuka posisi.
Kekalahan memang menyakitkan, tetapi agan perlu sadar bahwa tiap hasil harus dilakukan dengan kepala dingin. Dari experiance kami, rumit bakal mampu kukuh obyektif dlm mengambil ketentuan dlm trading kalo situasi kita sedang emosional. anda akan menjurus melewatkan tdk semua poin esensial dlm ulasan bapak/ibu krn nggak ingin tertinggal prospek dengan hendak buru-buru “membayar” kekalahan bro/sis barusan. Ini berbahaya, karena k'lo demikian hingga gede berkesempatan jurangan akan kembali menemukan kerugian dengan semakin membebani bayangan serta perasaan Anda.
Lalu langkah yang betul-betul tepat yakni buru-buru menutup platform transaksi trading agan selesai memperoleh kerugian. bro/sis baru boleh kembali bertarung kalau loss yg sudah kemudian tidak lagi terbayang tatkala bapak/ibu mau melakukan transaksi.
ROBOT FOREX.COM
Atur Ulang Transaksi Trading Plan
Dlm kondisi ini, yang perlu diatur ulang ialah pembatasan rawan dlm setiap transaksi. Jika anda sudah menetapkan resiko per transaksi – misalnya – yaitu 5%, dan sampai-sampai gunakan juga 5% tersebut dari daerah modal terakhir yg bro/sis miliki.
Dengan demikian tampak bahwa lama kelamaan gede modal Anda, “cadangan peluru” boss juga hendak semakin banyak. Muncul pula bahwa makin lama kecil modal, untuk bisa transaksi trading dengan nyaman, bahaya per transaksi justru makin lama gede (10% versus 5%).
ROBOT FOREX.COM
Evaluasi Transaksi
Seringkali kita menjumpai tekor krn kesalahan kita menginterpretasi chart, signal yg muncul dari cara trading, alias sampai-sampai kekeliruan menghitung position size. Untuk itu, ada baiknya pembaca menjalani penilaian apa yg mendatangkan boss menerima kerugian.
Apakah boss telah menjalankan transaksi trading plan dengan baik? Apakah kamu telah sungguh-sungguh memperbuat check & re-check pada sinyal yang diberikan oleh manual trading? Apakah bro/sis telah sungguh-sungguh menghitung kans resiko? Apakah ada info yang mempengaruhi pasar secara signifikan?
Pertanyaan-pertanyaan itu nanti bakal menjelma pangkal untuk kamu bagi menghitung apakah loss yg kamu alami ialah good loss alias bad loss. Bila boss sudah melaksanakan semuanya dgn benar tetapi tetap loss juga, lalu itu benar-benar adalah lokasi dari resiko transaksi trading yang – sekali lagi – sangat umum terjadi. Dengan terbiasa menjalani evaluasi, jurangan malah mau bisa menaikkan kapabilitas transaksi trading Anda.
Jadi, apakah boss baru saja mengalami “kekalahan”? Jangan khawatir, dpt jadi itu mau menjadi awal langkah kemenangan. Tetap semangat.
